Jumat, 16 September 2022

M Syafi Kakankemenag Purbalingga, Penyuluh Agama adalah Agent of Change

 



Purbalingga.Guna meningkatkan wawasan dan penguatan kapasitas sumber daya manusia ( SDM) Penyuluh Agama Islam, Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Purbalingga mengadakan kegiatan bertajuk  Pembinaan Penyuluh Agama Islam Non PNS Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Kamis (15/9/2022), di Aula Uswatun Hasanah. Bertindak selaku narasumber, Wahid Arbani, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah.

Wahid Arbani dalam materi pembinaannya mengajak kepada 170 Penyuluh Agama yang ada di Kankemenag Kabupaten Purbalingga untuk senantiasa menguatkan kompetensinya. Hal ini menjadi sebuah keniscayaan di era disruption saat ini. 

"Penyuluh harus terus menumbuhkan semangat dalam diri, untuk meningkatkan kompetensinya bukan hanya dalam bidang ilmu agamanya, tetapi juga bidang IT-nya, agar dapat menjawab tantangan di era disruption" tegas Wahid.




Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan sebelumnya saat sambutan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purbalingga, Muhammad Syafi. Menurutnya, Penyuluh Agama sebagai penyeru kebaikan harus mampu merubah maindset umat dari yang semula negatif menjadi  positif. Hal ini menjadi penting karena maindset seseorang akan mempengaruhi hati sehingga tumbuh keyakinan pada diri seseorang. Selanjutnya, ketika di dalam hati sudah tertanam keyakinan maka akan berpengaruh pada tindakan atau perbuatan seseorang.

"Dengan kata lain, kedudukan Penyuluh Agama pada hakikatnya adalah agent of change, yakni sebagai agen perubahan" ungkap Syafi.

Merupkan tantangan tersendiri bagi Penyuluh Agama ketika menjumpai kondisi riil masyarakat yang sangat kompleks dan tidak sesuai dengan ekspektasinya. Belum ditambah lagi gempuran kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat. Keadaan yang demikian mengharuskan Penyuluh Agama agar terus membekali dirinya dengan kompetensi yang dibutuhkan.

"Sebagai agent of change, Penyuluh Agama wajib membekali dirinya dengan kompetensi yang dibutuhkan sejalan dengan perkembangan jaman, sehingga mampu melaksnakan amanat sebagai washilah kebaikan dari Allah melalui posisi agen perubahan" imbuh Syafi.




Dalam kegiatan yang diinisiasi oleh Plt. Kasi Bimas Islam Kankemenag Kabupaten Purbalingga ini, peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan uneg-unegnya terkait dengan kegiatan kepenyuluhan.

"Alhamdulillah forum dialog yang disediakan, dimanfaatkan dengan antusias, pertanyaan dan sharing juga ditanggapi dengan tuntas oleh narasumber" kata Sarif Hidayat, Plt. Kasi Bimas Islam yang juga sekaligus menjabat Kasubag TU saat ramah tamah usai kegiatan. (KA

Kamis, 15 September 2022

Kabag TU Kanwil Kemenag Jateng Ingatkan Giat Penyuluh Agama di Era Disruption



Purbalingga.Para Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Purbalingga berkesempatan mendapat motivasi dan pembinaan dari Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Tengah, Kamis (15/09/2022) di Aula Uswatun Hasanah Kankemenag Kabupaten Purbalingga.

Menurut Wahid Arbani selaku Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, julukan yang diberikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah bahwa Para Penyuluh Agama adalah Kopasusnya Kementerian Agama (Kemenag) tidaklah berlebihan dan memang demikian faktanya. Salah satu contoh, bahwa Penyuluh Agama secara nyata telah berperan sebagai informan Kemenag. Melalui para Penyuluh Agama, berbagai kebijakan dan program Kemeneg tersampaikan dengan baik di masyarakat. 

Demi suksesnya proses desiminasi kebijakan dan program Kemenag, berbagai upaya-pun ditempuh oleh Penyuluh Agama. "Sehingga para Penyuluh Agama tidak hanya berposisi sebagai ujung tombak Kemenag, tetapi juga seringkali menjadi ujung tombok" seloroh Wahid.

Wahid yang telah menyelesaikan pendidikan S.3 ini juga merespon tayangan video selayang pandang giat Penyuluh Agama Kankemenag Kabupaten Purbalingga yang ditampilkan sebelumnya. Secara keseluruhan ia mengapresiasi terhadap apa yang telah dilakukan oleh para Penyuluh Agama Kabupaten Purbalingga bahwa tidak ketinggalan, Bimbingan Penyuluhannya pun sudah merambah dunia medsos.

Penyuluh Agama di Era Disruption

Lebih lanjut Wahid menegaskan bahwa melihat  peran dan tanggung jawab berat yang diemban para Penyuluh Agama ini, maka perlu diimbangi dengan kompetensi yang memadai. "Di era disruption ini para Penyuluh Agama harus juga terus meningkatkan kompetensinya terutama di bidang IT, agar dapat memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk kepentingan dakwahnya" imbuh Wahid.

Dibukanya forum dialog dalam Kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kabupaten Purbalingga yang digawangi oleh Plt. Kasi Bimas Islam ini, menambah suasana akrab yang penuh kehangatan. Beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh peserta ditanggapi dengan lugas dan tuntas oleh Wahid, Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah sebagai nara sumber tunggal  dalam kegiatan ini.

Di penghujung paparanya, Wahid berharap kegiatan ini akan menambah semangat inovasi para Penyuluh Agama Kankemenag Kabupaten Purbalingga  dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan senantiasa mengiringinya dengan upaya meningkatkan kompetensinya.  (KA).

Jumat, 05 Agustus 2022

Prepare Revitalisasi, Bimas Islam Purbalingga Adakan Capcity Building Bagi Pegawai KUA


Kasi Bimas Islam Kankemenag Purbalingga, Sarif Hidayat (tengah) sedang membuka secara resmi Capacity Building Revitalisasi KUA

Purbalingga. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kankemenag Kabupaten Purbalingga menggelar Capacity Building Revitalisasi KUA di Sanggaluri Park Kutasari, Jumat (5/8/2022).

Kegiatan ini diikuti oleh Kepala KUA, Penghulu, Penyuluh Agama Islam Fungsional dan Petugas Front Office dari 20 KUA se-Purbalingga.

Kegiatan simulasi layanan KUA dipandu langsung oleh Kasi Bimas Islam, H. Sarif Hidayat. Dalam sambutannya, Sarif menyampaikan maksud dab tujuan diadakannya kegiatan Capacity Building Revitalisasi KUA. Menurtnya, agar terwujud apa yang dikehendaki dalam program revitalisasi KUA, maka hal paling mendasar adalah menyamakan pemahaman dan persepsi antar pegawai KUA.

"Ketika semua elemen pegawai di KUA melaksanakan tupoksi sebagaimana tertuang dalam job deakripsi masing-masing sesuai dengan SOP yang berlaku, maka tidak akan terjadi tumpang tindih pekerjaan insya Allah layanan di KUA berjalan dengan baik" kata Sarif dalam arahannya.


Simulasi layanan KUA sesuai standar Revitalisasi diikuti oleh para peserta yang hadir yakni dari unsur Kepala, Penghulu, Penyuluh Agama dan staf KUA se Kabupaten Purbalingga. Semua peserta yang terlibat dalam simulasi layanan tersebut menjalani dengan seksama, serius tetapi juga santai.

Out Bond

Selain simulasi layanan KUA, dalam kegiatan ini juga ada rangkaian out bond yang dilaksanakan setelah salat Jumat.

"Alhamdulillah, terima kasih kepada Kasi Bimas Islam yang telah menginisiasi kegiatan ini sehingga kami bisa saling sharing terkait peningkatan layanan KUA agar lebih baik" ungkap Abdul Raub peserta dari unsur Kepala KUA Kecamatan.

Apresiasi senada juga disampaikan oleh Edi Rujito dari unsur Penyuluh Agama Islam Fungsional. Kegiatan out bond juga penting, yakni untuk melatih kekompakan dan kebersamaan sehingga tewujud kesepahaman dan persepsi yang sama antar pegawai KUA.

"Kekompakan dan kebersamaan dalam kedisiplinan memang perlu untuk dilatihkan dan ditanamkan kepada para pegawai, dan mudah-mudahan melalui metode simulasi juga out bond ini misi yang diharapkan dapat tercapai" imbuh Edi.

=======

"Karena mencintaimu adalah keindahan, Datang ke KUA adalah Pembuktian "

Minggu, 31 Juli 2022

Penyuluh Agama Islam Solutif, Merespon Kebutuhan Umat




Purbalingga. Perlu untuk dipersiapkan dengan baik agar dapat memberikan penghormatan terakhir yang baik dan sesuai syariat. Hal ini disampaikan Khikam Aziz saat memberikan sambutan pada kegiatan bimbingan dan penyuluhan Agama dan pembangunan di Desa Tlahab Kidul Kecamaatan Karangreja Kabupaten Purblingga (Ahad, 31/7/2022). Acara yang digelar oleh Forum Komunikasi Penyuluh Agama (FKPAI) Kecamatan Karangreja, bertempat di gedung Madrasah Diniyah ini mengusung tema Pemulasaraan Jenazah Sesuai Syariah.

Lebih lanjut, Khikam selaku Ketua Pokjaluh Purbalingga juga menyampaikan bahwa betapa pentingnya muthalaah bersama terkait pemulasaraan jenazah. Menurutnya masih banyak persoalan pemulasaraan jenazah di masyarakat yang perlu mendapatkan solusi yang tepat sebagai jawabannya. "Pada dasarnya kewajiban merawat jenazah dari memandikan sampai memakamkan merupakan tugas dan tanggung jawab kita semua yang masih hidup bukan hanya mengandalkan Pak Kayim, sehingga materi pemulasaraan jenazah menjadi sangat penting untuk dikuasai agar semuanya memiliki kemampuan terkait perihal tersebut" imbuh Khikam.




Senada dengan Khikam, Tokoh Masyarakat Desa Tlahab Kidul, Kusdali yang juga selaku Kepala Dusun 3 Desa Tlahab Kidul mengatakan "Mewakili masyarakat, kami menyampaikan terima kasih sekali atas diadakannya kegiatan pemulasaraan jenazah sesuai syariah oleh para Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Karangreja karena jujur materi tersebut sangat kami butuhkan".

Menurut Saryono selaku Ketua FKPAI Kecamatan Karangreja, bahwa kegiatan tersebut menjadi salah satu program kerja FKPAI Kecamatan Karangreja."Hasil dari pemetaan terhadap potensi keagamaan yang kami lakukan, ternyata tema ini masih sangat dibutuhkan oleh umat dan hal inilah yang mendasari kegiatan kami" ungkap Saryono.



Sebagai narasumber utama, Ngamali mengawali materinya dengan menyampaikan tentang nagaimana cara mendampingi orang yang sedang sakaratul maut. Kemudian diteruskan dengan bahasan tata cara Takziyah, dan merawat jeazah dari memandikan, mengkafani, menyolatkan dan memakmkan. Pada sesi kedua, Ngamali mengahiri kegiatan tersebut dengan praktek merwat jenazah.

Kamis, 14 Juli 2022

Penyuluh Agama Penyuluh Sapu Jagat




Purbalingga. Stunting menjadi salah satu kasus yang menjadi perhatian utama pemerintah. Prosentase angka stunting yang cukup tinggi di Indonesia yakni sekitar 38 % adalah angka yang serius. Karenanya, Pemerintah Purbalingga menggencarkan program percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Purbalingga.

Beberapa kegiatan intens dilakukan guna mendukung program percepetan penurunan stunting. Bupati Purbalingga selalu mengkampayekan program tersebut di setiap kesempatan, termasuk saat peringatan Harganas (Hari Keluarga Nasional) beberapa hari yang lalu. Demikian juga pada kegiatan bertajuk Audit Kasus Stunting yang dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Juli 2022  di Aula Mie Pasar Baru Purbalingga. Pemda Kabupaten Purbalingga kembali menegaskan pentingnya gerak bersama semua pihak, sehingga target min 14 % penurunan stunting di Purbalingga dapat tercapai. 

Kegiatan tersebut dihadiri dari unsur Dinas Kesehatan, Kantor Kementerian Agama (KUA Kecamatan Se-Kabupaten Purbalingga) dan Koordinator PKB (Penyuluh Keluarga Berencana). "Penyebab stunting yang begitu kompleks, mengharuskan adanya sinergitas beberapa pihak terkait " kata Eni Sosiatman selaku Kepala Dinsosdalduk Purbalingga saat saat memberikan sambutan.

Dalam rangka menindaklanjuti program Pemda Kab. Purbalingga, dan arahan Kasi Bimas Islam beberapa waktu lalu terkait dengan keterlibatan Penyuluh Agama Islam dalam program percepatan penurunan stunting, Khikam Aziz Ketua Pokjaluh Purbalingga mengadakan ratas (Rapat Kordinasi Terbatas) bersama para Penyuluh Agama Islam Non PNS KUA Kecamatan Bobotsari, Jumat 15 Juli 2022.

Menurut Khikam, sebagai Penyuluh Agama Islam yang nota bene ada dalam naungan Kementerian Agama harus tegak lurus dengan pimpinan. Amanat yang diberikannya terkait dengan percepatan penurunan stunting khususnya di wilayah Purbalingga juga menjadi bagian tupoksi (tugas pokok dan fungsi) Penyuluh Agama. "Jangan beranggapan bahwa persoalan stunting hanya menjadi bagian tugas Penyuluh KB, bukan menjadi urusan dan tugas tanggung jawab kita" kata Khikam.

"Penyuluh Agama Islam adalah Penyuluh Sapu Jagat, karena tidak ada satupun ruang dan celah kehidupan manusia yang tidak tersentuh oleh ajaran agama, termasuk stunting yang berarti juga merupakan wilayah dari tugas Penyuluh Agama" imbuh Khikam. 

Agar satu persepsi, maka diperlukan penyamaan frekuensi cara pandang terhadap kegiatan bimbingan penyuluhan agama dalam rangka percepatan penurunan kasus stunting. Hal ini dapat menumbuhkan semangat dan keyakinan kuat bahwa hal tersebut juga merupakan amanat syara atau agama. "Sebagaimana termaktub dalam al Quran bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk mempersiapkan generasi yang kuat, dan ini juga menjadi tanggung jawab Penyuluh Agama" kata Khikam di akhir motivasinya.

Rabu, 06 Juli 2022

Polda Jateng Gelar Silaturahmi Kebangsaan dengan Babinluhmas Purbalingga


Purbalingga.Dalam rangka menangkal radikalisme dan intoleran di Kabupaten Purbalingga, Polda Jawa Tengah menggelar kegiatan silaturahmi kebangsaan di RM Sidoroso Purbalingga Rabu, (6/7/2022). 

Peserta kegiatan ini adalah para Penyuluh Agama Islam yang tergabung dalam Babinluhmas (Bantuan Bimbingan Penyuluhan Keagamaan untuk Masyarakat) Bidang Pencegahan Gerakan dan Aliran Keagamaan Bermasalah (PGAKB) dari 20 KUA se-Kabupaten Purbalingga. Hadir Kasi Bimas Islam /Plt. Kasubbag TU H. Sarif Hidayat, Pokjaluh Kabupaten Purbalingga Khikam Aziz, Edi Rujito dan Joko Waluyo.

Kasi Bimas Islam sekaligus Plt. Kasubbag TU Kankemenag Purbalingga Sarif Hidayat dalam pengarahannya menjelaskan bahwa dalam rangka optimalisasi peran dan sinergitas para Penyuluh Agama di masyarakat dengan pihak - pihak terkait di Purbalingga, maka dibuatlah wadah yang diberi nama Babinluhmas. Selanjutnya Ia berharap, dengan hadirnya Babinluhmas di tingkat Desa, transformasi layanan pada masyarakat menjadi semakin baik.

" Salah satu tujuan adanya Babinluhmas adalah mendekatkan layanan  informatif, edukatif, konsultatif dan advokatif keagamaan Kantor Kementerian Agama kepada masyarakat" ungkap Sarif.

Ia menambahkan, akan menjadi tim yang mantap apabila terjalin sinergitas antara Babinluhmas  dengan Babinkamtibmas dan Babinsa di Desa. Terlebih dalam upaya penangkalan  gerakan radikalisme dan intoleran di Purbalingga. 







Kegiatan silaturahmi yang diprakarsai Polda Jateng bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga tersebut dipandu Kanit II Kamsus Subdit V Ditintelkam Polda Jateng Kompol Suparji, S. Pd. M. H.  Menurutnya, adanya Babinluhmas di Purbalingga adalah angin segar bagi Polisi yang memilki tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Sinergitas antara Babinluhmas dèngan Babinkamtibmas dan Babinsa di tingkat Desa/Kelurahan, merupakan hal yang penting dan dibutuhkan saat ini.

Suparji mengatakan "Terkait dengan kelompok radiakal dan intoleran, yang baru - baru ini sempat viral di beberapa daerah cukup menjadi pelajaran bersama bahwa kewaspadaan dan kerja sama semua pihak sangat diperlukan guna upaya pencegahan berkembamgnya paham radikal dan intoleran khususnya di wilayah Purbalingga".

"Kita (Babinkamtibmas, Babinsa dan Babimluhmas -red) sudah semestinya bahu membahu membersamai masyarakat, agar terbentengi dari paham radikal dan intoleran" imbuh Suparji.

Kegiatan silaturahmi yang berlangsung akrab tersebut dikemas serius tapi santai, sehingga tak terasa obrolan sudah berjalan 2,5 jam lamanya. Ketua Pokjaluh Purbalingga Khikam Aziz sangat berterima kasih, kepada pihak Polda Jateng dan Kankemenag Purbalingga yang sudah berkenan mengundang para penyuluh agama dalam kegiatan ini. " Dengan adanya kegiatan ini, kami mendapat banyak informasi dan pencerahan sebagai bekal kami melaksanakan  tupoksi selaku Babinluhmas di Desa/kelurahan" kata Khikam.

Rabu, 25 Mei 2022

Dalam Rangka Pemetaan, Penyuluh Agama Islam Lakukan FGD





Purbalingga – Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat  ( Bimas ) Islam, Sarif Hidayat meminta kepastian kondisi Penyuluh Agama Islam Non PNS yang ada di 20 KUA Kecamatan. Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Forum Group Discussion Pemetaan Penyuluh Agama Islam yang diselenggarakan oleh Seksi Bimas Islam, Rabu (25/05/2022) di Sekretariat Pokjawas.

“Sesuai data ada 162 personil Penyuluh Agama Islam Non PNS. Namun fakta dilapangan apakah jumlah tersebut masih aktif melaksanakan tugas dan fungsinya atau sudah ada yang mengundurkan diri. Untuk mengetahu kondisi tersebut, sangat perlu untuk didata kembali”, Sarif menegaskan.

Kasi Bimas Islam sangat mengapresiasi kinerja para Penyuluh Agama Islam atas pelaksanaan tugas dan fungsi kepenyuluhan di masyarakat. Salah satunya Penyuluh telah ikut menyukseskan program Bupati Purbalingga Asar Keliling pada bulan Ramadhan 1443 H. Diketahui, Pembicara Tausiyah dalam acara yang dilaksanakan setiap hari di tingkat desa yang melibatkan lintas sektoral dari berbagai OPD dan instansi  tersebut adalah para Penyuluh Agama Islam.

“Penyuluh Kemenag dapat menyajikan materi Kultum yang menarik dan performa yang mengagumkan. Ini sangat membanggakan tentunya”, ungkap Kasi Bimas yang merangkap Plt. Kasubbag TU ini.

Sarif mengungkapkan bahwa PAI adalah ujung tombak dari Kemenag dalam hal layanan keagamaan, bagian terdepan dari Kemenag. 

“Bahkan, setelah melekat petugas Babinluhmas, kedepan akan lebih banyak lagi informasi yang akan disampaikan oleh Penyuluh kepada masyarakat. Meski rewardnya masih tetap, Insya Allah pahalanya semakin banyak”, dukungnya.

Dalam kesempatan FGD tersebut, Sarif juga meminta kepada PAI untuk mengagendakan dua kegiatan, yakni Bimbingan Perkawinan ( Binwin) dan Moderasi Beragama. Untuk Binwin targetnya pada lima (5) tempat Sekolah/Madrasah yang masing-masing terdiri dari 40 orang peserta. Sedangkan untuk Moderasi beragama dilaksanakan sebanyak dua kelas, masing-masing kelas 40 peserta.

"Sebagai Penyuluh Agama yang notabene berada dalam naungan Kementerian Agama, sudah semestinya tegak lurus-satu komando dengan pimpinan" kata Khikam saat  memberikan motivasi pada para peserta (Penyuluh Agama Islam).

Menurutnya, salah satu kewajiban selaku Penyuluh Agama adalah "mengamankan" semua kebijakan yang digulirkan oleh pejabat berwenang di Kementerian Agama. "Termasuk di antaranya program Kankemenag Purbalingga yakni Babinluhmas" imbuh Khikam di akhir paparanya.(sl)