Rabu, 30 Desember 2015

POKJALUH PURBALINGGA AJAK MUSTAHIQ NAIK KELAS




Ibadah ritual dan ibadah sosial, di antara keduanya harus ada keseimbangan. Karena kedua ibadah itu bagaikan dua sisi mata uang yang menjadi satu kesatuan.“Di satu sisi umat Islam dituntut untuk melaksanakan ibadah ritual, seperti shalat, tadarus, di sisi lain juga dituntut untuk melakukan ibadah sosial kemasyarakatan,” kata Kepala Kantor Kemenag Rochiman, kemarin Selasa, 24 Pebruari 2015. Dia mengatakan hal itu saat memberikan sambutan pada pengajian umum dan bakti sosial Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kabupaten di Desa Mipiran, Kecamatan Padamara. H. Rochiman, S. Ag., MH. menambahkan, ibadah ritual harus disandingkan dengan ibadah sosial. Sebab ada saja orang yang semangat melakukan ibadah ritual namun lupa melakukan ibadah sosial. Dia lupa menyantuni saudara yang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Karena itu kami sangat mengapresiasi kegiatan bakti sosial ini,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga mengatakan " Terima kasih kepada para penyuluh agama Islam Kankemenag Kabupaten Purbalingga yang tergabung dalam Pokjaluh yang telah memprakarsai kegiatan ini. Para penyuluh agama Islam adalah ujung tombak dari Kementerian Agama yang langsung bersentuhan dengan umat dan kegiatan ini adalah wujud nyata dari karya para penyuluh agama".  Selanjutnya ia menambahkan, kembangkan terus dan ajaklah lebih banyak lagi pihak-pihak yang mampu untuk bergabung dalam kegiatan seperti ini agar dapat bersama - sama peduli sesama. Bupati Purbalingga H. Sukento Marhendrianto, mengungkapkan kegembiraannya dengan digelarnya kegiatan  yang dikomandani oleh Pokjaluh Purbalingga ini, dan kegiatan ini sangat membantu program pembangunan pemerintah daerah. Ia juga berharap kegiatan yang baik ini diteruskan dan kalau bisa ditambahi volume intensitasnya, pemda siap untuk mensuport.
Ketua Pokjaluh Khikam Aziz menuturkan, kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kankemenag Kabupaten Purbalingga, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purbalingga dan FKPAI Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga. “Dalam satu tahun ini kami melaksanakan kegiatan ini sebanyak 5 kali. Kali ini kami membagikan paket sembako untuk 100 orang (senilai @ Rp. 100.000,-) di Mipiran,” tuturnya. Selain itu juga memberikan bantuan untuk program rehab rumah tidak layak huni (remahtilani) untuk 5 rumah ( @ Rp. 2.500.000,-) yang tinggal di beberapa desa di Kecamatan Padamara. Dalam tausiyahnya KH. Nur Kholis Masrur juga memberi semangat kepada umat muslim untuk dapat menaikan posisinya dari penerima ZIS menjadi muzaki. Muslim yang kuat lebih disukai Allah daripada muslim yang lemah lanjutnya. Acara ditutup dengan do'a dan ramah tamah. (Avicenna)